Sabtu, 27 Desember 2008

Surat Cinta

Sri bermaksud untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya Robbie (bule Amerika).
Tapi dia tak sanggup bertemu muka, lalu dia pun menulis surat...

Hi, my motive write this letter is to give know you something
(hai, bersama surat ini saya ingin memberi tahu sesuatu)
I WANT TO CUT CONNECTION US (saya ingin memutuskan hubungan kita)
I have think about this very cook cook (saya telah memikirkan ini masak masak)
I know I clap one hand only (saya tahu bahwa saya hanya bertepuk sebelah
tangan)
Correctly, I have seen you and she together at town with my eyes and head myself
(sebenarnya, saya pernah melihat kamu bersama perempuan lain di kota dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask for apology back back (kamu selalu minta maaf berulang ulang)
I don't trust you again!! (saya tidak percaya kamu lagi)
You are really crocodile land!! (kamu benar benar buaya darat)
My Friend speak you play fire (teman saya bilang kamu bermain api)
Now I know you correct correct play fire (sekarang saya tahu kamu benar benar bermain api)
So, I break connection to pull my body from this love triangle
(jadi saya putuskan saja hubungan untuk menarik diri dari cinta segitiga ini)

I know this result I pick is very correct, because you love she very high from me
(saya tahu keputusan yg saya ambil ini benar, karena kamu mencintai dia lebih tinggi dari saya)
So, I break off to go far from here (jadi saya putuskan untuk pergi dari sini)
I don't want you to play play with my liver (saya tidak ingin kamu main-main dengan hati saya)
I have been crying until no more eye water thinking about you
(saya menangis sampai tidak ada lagi air mata memikirkan kamu)
I don't want banana to fruit two times (saya tidak mau terpeleset untuk kedua kalinya)

Safe walk...
(selamat jalan..)

Full Love
(penuh cinta)

Sri

The Amulet of Samarkand


The Bartimaeus Trilogy
(Serial Best Seller Now York Times)

Nathaniel, si penyihir muda, diam-diam memanggil jin berusia 5.000 tahun bernama Bartimaeus. Tugas Bartimaeus tidak gampang. Ia harus mencuri Amulet Samarkand yang berkekuatan dasyat dari Simon Lovelace, master penyihir yangkejam dan ambisius.

Bartimaeus dan Nathaniel pun terlibat dalam intrik sihir yang penuh darah, pemberontakan, dan pembunuhan.

Kisah kelam yang memikat, salah satu kisah fantasi paling hidup

Kamis, 25 Desember 2008

Kaleidoskop 2008 (1)

Penanaman Perdana Padi IPAT-BO
Des



#Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sedang main lumpur-lumpuran ya?
*Kenapa memang
#Tidak, cuma nanya
*Lagi turun ke sawah itu tawwa
#Memang di sawah tidak berlumpur??
*Iyo-di cocok-mi itu.
cuma main lumpurnya karena mau menanam padi IPAT BO
#Apa itu
*Sistem penanaman berbasis organik yang bisa menghasilkan 11,2 ton per ha. bandingkan dengan sistem konvensional yang hanya 6,7 per ha.
Gowa itu percontohan laboratorium lapangan na..
#Masa
hebat tawwa. bravo

Gizi Buruk
Nov



Zulkarnain, 7, warga desa passimbungang Kec Bajeng kab Gowa mengidap gizi buruk meninggal dunia senin 10 november di RSUD Syekh Yusuf
Zulkarnain mulai dirawat sejak 17 Oktober dengan berat awal 14 kg, sementara untuk berat ideal anak seusia itu 22 kg.
Selain gizi buruk, dia juga didiagnosa menderita broncho pneumonia (infeksi saluran pernafasan bagian atas) dan anemis (kurang darah)

Pihak medis sudah memberikan intervensi medis berupa Vit A dosis 200.000 internasional, Vit B Kom dan Vit C dua kali sehari, makanan tinggi kalori tinggi protein. Hanya saja nyawanya tidak tertolong.

Dari tiga kasus meninggalnya gizi buruk di Gowa, kondisi pasien dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi sangat kritis.
Lantas bagaimana seharusnya menyikapi ini? kejasama lintas sektoral? sudah terjalinkah?

SINDO SULSEL



Inilah kru sindo sulsel. Lengkap nampang di depan kantor. Kepala Biro ada juga tuh. Kalau lagi ngumpul begini rupa, artinya rapat bulanan digelar. Biasalah, kalo tanpa alasan jelas, reporter daerah "dengan kesadaran sendiri" tidak bisa kodong meninggalkan tempat. Ntar kebobolon peristiwa, aduuuuuuuuh FATAL akibatnya.

Untungnya, wilayah kekuasaanku sekarang Gowa. Jadi gak katro-katro amat. Meski demikian, saat seperti ini pastilah dinantikan. Maklum, selain silaturahmi dapat uang saku pula. (kalo nambah banyak pasti tambah asyik juga tuh he..he..he...)

semangat ya...

Natal dan Kerinduan




Ini kali pertama menginjakkan kaki ke dalam gereja. Biasanya hanya melintas di depan gedung putih di daerah Manggarupi. Gereja di daerahku ini memang terbilang kecil dibanding yang ada di Makassar. Meski begitu, kapasitasnya cukup besar, mampu menampung jemaah sekitar 3000 an yang diberi nama paroki st.simon petrus gembala Sungguminasa.

Inilah untungnya wartawan. Banyak hal dapat dinikmati.

Saat itu pihak Polresta Gowa baru saja melakukan sterilisasi. Mengenakan rompi perintis mereka menyisir kawasan gereja mulai dari dalam hingga ke halaman. Katanya sih untuk antisipasi kemungkinan ancaman bom. Sudah menjadi tugas aparat memberikan rasa nyaman terhadap warga menjalankan ibadah ungkap pak Sunardjo saat wawancara denganku.

Aku tersenyum. Tidak pernah terbayangkan jika bom mengguncang Gowa dengan dasyat (wow... sebuah imagi nakal???) tidaklah. Karena aku tinggal di tanah berjuluk tanah bersejarah ini, bukan berarti aku menginginkan sebuah sejarah ledakan bom dasyat kan??? ya tidak lah. peace man..peace...

Kesibukan tampak disana-sini. Seorang bapak berkursi roda dengan semangat ikut membantu persis di dekat altar. Untuk umat kristiani peringatan Natal pasti menyimpan haru sendiri, sama seperti kami kaum Muslim ketika merayakan Lebaran.

Salib besar terpampang di ujung ruangan. Ornamen-ornamen cantik terpasang dengan rapi. "Ini kandangnya,"kata Siprianus Jadu ketua panitia pelaksanaan natal tahun ini sambil menunjuk ke sudut ruangan . Apakah ini tempat bunda maria sang perawan suci melahirkan Nabi Isa?.

Karpet merah terhampar jauh kedepan. Misa akan digelar. Kidung natal menyapih umat. Membayangkan itu, ada rindu terselip untuk seorang kawan lama. Nova where are you.
Perempuan cantik dengan mata sipit mirip oshin. Yatim piatu dengan semangat hidup tinggi. Dimanapun dirimu sekarang kawan, semoga damai natal bersamamu.

(Sungguminasa, 24 Des 08)

Hujan dan Liputan

tik..tik..tik...
Hujan turun
Seminggu sudah butiran-butiran air dari langit itu mengguyur tanah tempat aku berpijak, nyaris tanpa jeda.
Pagi, siang, sore, malam, tengah malam, sampai pagi kembali lagi.
Bunyiannya, angin yang menyertai, disertai kilatan dan gemuruh guntur sesekali, menyatu sempurna membentuk suasana musim yang mengesankan.

Bukannya tidak suka. Aku selalu bisa menikmati hujan yang menari lincah dari balik jendela. Ditambah mekar aneka rose, masamba, dan melati diteras rumahku yang mungil. Pemandangan sederhana yang menyaji eksotisme dimata biasaku. I'd love it. sungguh.
---
Jam dinding menunjukkan pukul 10.00 wita. Pagi ini, butiran-butiran itu melemah. Gerimis mengundang ?? Apakah siklus awan kali ini bersenandung malaysia ??? (he..he..ngaco). Aku bernafas lega. Kondisi ini jauh lebih mendukung aktivitas liputan. Aku memang penikmat hujan. Tapi itu dari balik jendela. Bukan penikmat hujan di jalan bebas. Membayangkan badan berselimut mantel menerjang hujan deras??? Merasakan dentuman-dentumannya???wuih....

Bersenandung kecil kutinggalkan rumah. melintasi rute yang sama. Kecuali sabtu dan minggu tentu saja. libur..liburrr. Dan itu artinya, "mall i'm coming".



Dari rute tempuhku (berasa jauh skalle perjalanan ya..) ini bagian favoritku. Melihat petani turun ke sawah. Bukan untuk menikmati tekuran kaki mereka dalam lumpur, atau bungkukan badan menanam bibit yang disemai. Yang aku tahu disana ada pengharapan hidup bersama batangan padi yang akan tumbuh memberi pemandangan hijau dalam perjalananku hingga beberapa bulan kedepan.

Masih teringat. Semasa kecil, di musim tanam seperti ini, dengan senang hati aku memanjat tembok belakang rumah. Kaki-kaki kecilku bertumpu diatas pohon serikaya lalu dengan lincahnya menjejakkan diri di atas dinding setinggi tiga meter.

Duduk manis, makan jambu kelutuk, aku menunggui petani naik ke atas bajak tradisional mereka yang terbuat dari kayu dengan sapi sebagai penggerak

Sayangnya bajak serupa itu jarang lagi ditemui. Atas nama kemajuan teknologi, efisien dan efektivitas pekerjaan, alat ini tergeser dengan traktor-traktor mesin.



Selanjutnya tiba di Genangan-genangan air yang memenuhi badan jalan hampir sepanjang 30 meter. Padahal baru enam bulan lalu jalan ini ditambal menggunakan lapen. Itu, aspal tempelan yang lebih banyak unsur kerikilnya dari pada aspalnya. Jadinya hanya mampu bertahan dua minggu. Jadilah jalan bocor hingga kedalaman 25 cm. Parahnya lagi, bocornya tidak merata. Ini lebih membahayakan lagi. Kalau tidak hati-hati ban bisa ta'leppos alias tergelincir. Apalagi kalau malam. Payah!!!

sungai

ini sungai je'neberang yang membelah kota Sungguminasa. Je'neberang mengalir dari kaki gunung Bawakaraeng sekitar 120 km dari sungguminasa.Dua jembatan besar yang berdiri diatasnya. Namanya jembatan kambarra. Musim penghujan tiba, debit dan ketinggian air tentu saja meninggi.
Sungai di tengah kota??? Luar biasa kan? sayangnya pasca longsoran bawakaraeng, sungai je'neberang tidak pernah lagi menampakkan kebeningan aslinya.
Hujan tiba, keruhnya minta ampun. Kemarau tiba warnanya hijau abis.
Namun demikian, sungai ini tidak pernah kering, mengalir jauh hingga ke Makassar dan empat kabupaten lainnya dengan bersalin nama sesuai daerah masing-masing.

(sungguminasa 22 des 08)

Aku Mau Mama Kembali

Sebuah kisah teladan dari negeri China
(Cicilia-China)

Dear ,
Untuk siapapun yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari ortu kuncinya satu memaafkan ,
sehingga ada damai pada hidup kita. Amin.

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki
yang luar biasa, namanya Zhang Da.
Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati, membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat, mereka memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China.
Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi
Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional
keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan
kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah
satunya adalah Zhang Da.
Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin
menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang
luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan
luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling
luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih
tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta
manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang
dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan
terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15
tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang
luarbiasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar
penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh
Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras.
Sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu
itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri. ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia.

Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia
ini.

Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa
ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan
buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan
sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya.
Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang
hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa
tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan
memperoleh upah dari pekerjaan itu.

Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk
merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia
menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan
papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi
tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk
mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai
belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas
yang ia beli.

Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan
injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia
mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri.

Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau
dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu
hanya Zhang Da.

Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya.

Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun,
maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali.
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang
terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan
penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, "Zhang Da,
sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
Zhang Da terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa
membantumu" Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia menjawab, "Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!" demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata
karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya.

Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa
yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi
dirinya.

Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang
mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da
dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita
pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat
apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan
keluarnya...ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan
Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami
kekalahan.... bangkitlah! karena sesungguhnya
kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah
berusaha sekuat kemampuannya.
_

Kamis, 11 Desember 2008

Balla Lompoa



Balla Lompoa berdiri diatas lahan seluas 2 hektare tepat di jantung kota sungguminasa ibu kota kab Gowa. Meski dikelilingi bangunan berarsitektur modern, salah satu artefak kerajaan Gowa itu tetap memancarkan aura kemegahan masa lalu.

Meski kini berubah wajah menjadi sebuah museum, kondisi Balla Lompoa tetap saja sepi. Daun-daun kering berserakan disana-sini, begitupula dengan sampah plastik bekas pembungkus kerupuk. Hanya saja, menyusuri keheningannya, tetap saja mengundang khidmat dan hormat yang dalam.

Balla Lompoa memiliki panjang 52 meter dan lebar 20 meter. Balla Lompoa yang berarti rumah kebesaran didirikan tahun 1936, masa pemerintahan Raja Gowa ke 35 I Mangngi-Mangngi Dg Matutu Karaeng Bontonompo bergelar Sultan Mahmud Tahir Mahibuddin.

Hanya dua raja yang pernah menempati istana ini. Setelahkematian Raja Gowa ke 35, pemegang tahta selanjutnya A Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Kadir Aidir yang kemudian diangkat menjadi bupati pertama akibat peralihan sistem pemerintahan dari swapraja ke swatantra.

Ditempat ini masih menyimpan berbagai benda pusaka kerajaan Gowa yang sebagaian besar terbuat dari emas. Siapa sangka replika Balla Lompoa akan melanglang hingga Afrika Selatan di Kampoong Macassar yang sekaligus akan dijadikan perpustakaan Syekh Yusuf ulama besar, pengarang sekaligus satria dari butta bersejarah tanah julukan Kab Gowa.
Ini untuk mengetahui lebih dalam siapa sebenarnya pahlawan pembebesan rasial bagi negara Nelson Mandela itu termasuk latar budayanya.

Jika masyarakat luar memiliki apresiasi setinggi itu terhadap budaya kita, bagaimana dengan kita yang sesungguhyna adalah pemilik dan pewaris? (herni amir)

Senin, 08 Desember 2008

Tradisi Accera Kalompoang



Ritual Mencuci Benda Pusaka Kerajaan Gowa.

Siang itu pukul 13.00 wita, ratusan lelaki dan perempuan dalam balutan busana adat bergegas menuju Balla Lompoa, istana kerajaan Gowa zaman dulu.

Para lelakinya mengenakan jas tutup lengkap dengan songkok guru (peci khas makassar). Sementara perempuannya memakai baju bodo, simboleng (konde khas Makassar) dan kingking lipa sabbe (cara pemakaian sarung sutra ala Makassar).

Rupanya mereka khusus berpakaian lengkap guna mengikuti Accera Kalompoang sebuah ritual penyucian benda-benda pusaka kerajaan Gowa yang dilaksanakan sekali setahun bersamaan dengan perayaan Idul Adha dimulai.

Setelah menaiki 12 anak tangga, para tamu yang sebagian besar berasal dari keluarga kerajaan Gowa berkumpul di ruang utama yang sebelumnya telah dihiasi semarak lamming (perhiasan untuk pelaminan). Dengan khidmat mereka bersila membagi dua sap saling berhadapan antara laki-laki dan perempuan. Kepulan asap dan aroma dupa yang menyengat memenuhi ruangan, menambah kesakralan suasana.

Di ruang utama juga terdapat panggung dengan posisi tepat di ujung ruangan yang diletakkan di tengah. Diisi sembilan orang Bate Salapang (dewan adat Kerajaan Gowa) duduk melingkar dan seorang keturunan langsung Raja Gowa ke 35 Andi Idjo Karaeng Lalolang yakni Andi Syamsuddin Andi Idjo Patta Sessu.

Tak lama berselang, irama gandrang sinrili dan tunrung pabballe berupa tabuhan gendang dan terompet, sahut-menyahut memainkan irama dinamis, mengiringi langkah gemulai gadis-gadis pembawa tombak (poke) yang disebut panyanggayya. Mereka muncul dari bilik penyimpanan benda pusaka (ga’dong).

Satu-satu benda kerajaan diarak menuju panggung. Dimulai dengan salokoa (mahkota) yang terbuat dari emas murni seberat 1786 gram dan bertahta 250 berlian. Pusaka ini diyakini ada sejak Raja Gowa pertama Tumanurung Bainea yang memerintah antara tahun 1300-1345 masehi.

Selain iu terdapat benda-benda pusaka kerajaan lain yang sebagaian besar terbuat dari emas murni seperti empat ponto janga-jangaya berbentuk seperti naga melingkar dengan berat 985,5 gram, empat kolara (kalung kebesaran) seberat 2.182 gram, empat kancing gaukang (kancing emas) dengan berat 277 gram, tobo kaluku (rante manila) dengan berat 270 gram yang merupakan hadiah dari kerajaan Sulu di Philipina pada abad XVI.

Tidak ketinggalan benda tajam seperti lasippo berbentuk parang dari besi tua, sudanga berbentuk kalewang yang merupakan senjata sakti atribut raja, berang manurung (parang panjang) dan mata tombak tiga jenis.

Tiga langkah dari panggung, para pembawa pusaka itu berjalan jongkok hingga ke bibir panggung dan menyerahkan langsung kepada Andi Syamsuddin. Setibanya di tangan Andi Syamsuddin, benda-benda tersebut langsung dicuci (allangiri) menggunakan air yang diambil dari bungung lompoa, sumur tua di sekitar makam Sultan Hasanuddin.

Setelah dicuci, secara berganti sembilan orang bate salapang annyossoro dengan jeruk nipis dan minyak kalompoang. Tidak berhenti sampai disitu, pelaksana hajatan yang tahun ini dipegang keluarga Andi Abdullah Bau Massepe dankeluarga Andi Darussalam Tabbusala juga maju ke depan panggung. Mereka mencelup darah hewan kurban untuk disentuhkan kepada benda-benda pusaka itu. “Prosesi tersebut dinamakan annitili,”ungkap pemandu acara pembacakan jalannya prosesi dengan jelas

Pencucian berakhir. Benda-benda telah dimasukkan kembali ke dalam bilik. Dengan serta-merta suasana berubah ramai di bibir panggung. Para keluarga kerajaan yang hadir serempak berebut air sisa yang terdapat dalam baskom berbahan kuningan. Mereka percaya air tersebut mampu mendatangkan berkah dan kebaikan.

Setelah air diperoleh, air tersebut lalu disapukan ke seluruh bagian tubuh. Jika ia disapukan ke wajah, maka akan tampak awet muda. Jika anak kecil, akan menyehatkan dan membantu tumbuh kembang anak. “Makanya saya sapukan ke wajah,biar awet muda terus,”ungkap Nadira salah satu keluarga dari Andi Bau Massepe.

Dalam pelaksanaan tahun ini, juga dihadiri wakil kesatuan pecinta senjata nusantara selangor. “Kami ingin menyaksikan warisan budaya dan menggalakkan agar generasi muda mencintai adat budaya seperti ini,”ujar Ab Majid Bujang. Selain dari Malaysia, juga dihadiri perwakilan dari Taiwan. (***)

Selamat Idul Adha 1429 Hijriah

Semoga kita bisa meneladani ibunda Siti Hajar, ketaatan Nabi Ibrahim As dan KeihklasanNabi Ismail. Amin.

Lebaran Idul adha tahun ini, ada beberapa diantara teman, saudara mengirimkan sms-sms serupa, sama kata sama kalimat. (hayo pada nyontek dimana???)

Terlepas dari itu semua, terima kasih untuk semua perhatiannya.

Sabtu, 06 Desember 2008

Cinta Yang Terhalang Di Kuba


Buku Kilometer 0,0,
Andi A Mallarangeng

Kadang politik memang kejam. Gara-gara politik, dua hati jadi terpisah. Masih ingat cerita tragedi tahun 50-an dan 60-an? Kalau tidak, tanyakan pada bapak-ibu, oom-tante atau kaek-nenek, dan Anda akan mendapat cerita menarik tentang cinta yang terhalang, karena calon mertua partainya berbeda. Zaman itu memang zaman yang berbeda. Politik adalah panglima. Karena itu, politik menentukan semua hal. Termasuk soal cinta.

Ini cerita yang mirip, walau tidak persis sama. Mirip, tentang tragedi cinta karena politik, tetapi berbeda, karena yang ini berkaitan dengan Gestapu dan Kuba.

Alkisah, tahun 1960, Widodo Sumardjo, insinyur muda lulusan UGM, mendapat beasiswa pemerintah Orde Lama untuk tugas belajar di Kuba. Lima tahun kemudian, ia lulus menjadi Doktor dalam bidang Metalurgi, dan siap-siap untuk kembali ke tanah air. Sang kekasih, Widari Suwahjo, putri seorang direktur Perusahaan Garam Soda Negeri, waktu itu tinggal di Kebayoran, Jakarta Selatan, sudah menunggu di tanah air. Mereka sudah berjanji memadu kasih ke pelaminan setibanya di tanah air.

Tiba-tiba G30S terjadi. Politik gonjang-ganjing. Orde Lama tumbang, Orde Baru naik. Dan Widodo tak bisa pulang. Salahnya? Sekolah di negara seperti Kuba. Waktu itu, ada banyak orang seperti Widodo, terdampar di negeri orang, tak bisa pulang ke Indonesia, karena mereka belajar di negeri yang salah.

Tapi widodo punya kekasih yang menunggu di tanah air. Celakanya, paspor Orde Lama tak lagi berlaku dan paspor Orde Baru tak bisa keluar. Sementara itu, paspor Kuba pun tak bisa didapat. Widodo terdampar di negeri orang, seperti orang yang tak punya negara, stateless. Widodo berusaha terus untuk kembali ke tanah air. Tetapi usaha tak membuahkan hasil. Bahkan komunikasi dengan tanah air pun terputus. Bagaimana dengan Widari? Apakah dia tetap menunggu? Tak pernah ada jawaban. Sampai bertahun-tahun.

Tahun 2004, empat puluh empat tahun kemudian, presiden baru dilantik. Reformasi sudah berjalan enam tahun. Widodo sudah berumur hampir 70 tahun. Sudah waktunya penantian Widodo berakhir. Sebelum ajal mengakhirinya.

Presiden SBY telah menginstruksikan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk segera mengevaluasi aturan hukum kita sehingga anak-anak Indonesia seperti Widodo segera bisa mendapat paspor Indonesia. Mereka adalah warga negara Indonesia yang selama ini stateless karena perubahan politik. Sudah waktunya mereka bisa pulang ke tanah air, dengan Paspor Republik Indonesia, karena mereka memang warga negara Indonesia.

Ketika menghadiri KTT Non Blok di Kuba seperti biasa, Presiden SBY bertemu muka dengan masyarakat Indonesia yang berada di Kuba. Saya duduk satu meja dengan Widodo, dan bertanya bagaimana ceritanya bisa sampai di Kuba. Dan ceritanya mengalir tentang Widari yang dulu menunggunya. Ia tak tahu apakah Widari masih menunggu, sudah tiada, atau sudah menjadi nenek dengan banyak cucu.

Saya pun bertanya, jika sepulang di Jakarta saya bisa menemukan Widari, apa pesan yang harus saya sampaikan? Widodo menjawab lirih, "Sampaikan salam saya, dan katakan padanya, saya masih setia".

Semoga kisah Widodo dan Widari adalah kisah terakhir tentang cinta yang terhalang politik. Anda punya informasi tentang Widari? Silahkan kirim ke redaksi@istanapresiden.go.id.

25 September 2006


Saat peluncuran buku-nya, tulisan diatas dibaca mengesankan oleh fauziah erwin. Ok'snya lagi, aku dapat gratisannya.
sayang ya.. acara peluncuran buku seperti itu masih jarang. Lebih sayang lagi bagi-bagi buku gratis-nya jauhlebihjarang (he..he..ngarep)

Komunitas An-Nadzir di Mawang



Menentukan Waktu Shalat Berdasarkan Bayangan Benda

Cirinya mudah dikenali. Penampilan serba hitam bagi kaum lelaki dipadu sorban yang melilit pada kepala dan berambut pirang sebahu serta cadar bagi sebagian kaum perempuan.Itulah jamaah An-Nadzir sebuah komunitas Islam yang telah eksis sejak tahun 1998 di Kab Gowa.

Sederhana dan penuh ketenangan itulah kesan mula ketika menginjakkan kaki di perkampungan An-Nadzir di tepi danau Mawang di kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu Kab Gowa. Pondok bambu sebagai tempat bermukim tertata rapi.

Di perkampungan ini hidup sekitar 140 kepala keluarga (KK) atau sekitar 800 orang dari latar belakang profesi berbeda. Sebagian adalah petani, sebagian lagi pegawai negeri sipil, pegawai swasta, polisi dan tentara. Untuk kehidupan sehari-hari mereka lebih banyak ditopang dari hasil menggarap lahan tidur seluas delapan hektare dengan mengembangkan potensi yang ada.

Lahan yang kosong disulap menjadi tambak ikan air tawar seperti nila dan mas serta lahan pertanian dengan menanami padi dan sayur-sayuran. Tidak berapa lama pengembangan itu berhasil dilakukan. Maklum saja, mereka ini adalah petani-petani tangguh yang memiliki dasar pertanian yang kuat. Selain itu ada beberapa diantara Jama'ah merupakan sarjana pertanian dan perikanan.

Oleh masyarakat sekitar Jama'ah An-Nadzir lebih dikenal dengan komunitas danau mawang. Maklum saja karena pusat komunitas ini memang berada di sekitar Danau Mawang. Meski demikian, jamaah ini merupakan satu kesatuan dengan jamaah An-Nadzir laiinya yang tersebar di seluruh Nusantara. Seperti di Sumatera yakni di medan, Batubara, Palembang, Riau, Dumai, dan Batam. Sementara di Kalimantan ada di Pekanbaru. "Khusus di Sulsel ada yang di Palopo, tapi memang berpusat di Mawang," ungkap ustad Lukman penanggung jawab An-Nadzir Sulsel kepada SINDO.

Menurut Ustad Lukman, An-Nadzir sendiri diambil dari bahasa Qur'an yang berarti pemberi peringatan. Peringatan bagi orang-orang An-Nadzir sendiri agar mereka takut dan malu kepada Allah SWT. Sebagai wujud ketakutan itu, dengan menegakkan hukum Allah SWT dan sunnah Rasul kepada dirinya. Sehingga kaum An-Nadzir akan merasa malu jika melakukan perbuatan yang menentang Allah SWT dan Rasul-Nya. "Sebab Allah SWT selalu ada dimanapun kami berada,"katanya.

Pemberi peringatan juga ditujukan kepada orang-orang di luar An-Nadzir agar mereka kembali membuka kitab Alqur'an dan hadist yang selama ini dibaca untuk ditegakkan sehingga dapat menjadi bahan renungan untuk menyukmai kembali perjalanan Islam sejak zaman Rasul hingga saat ini. "Renungan ini penting untuk melihat apakah sudah terjadi pelencengan atau perubahan yang dilakukan manusia,"paparnya.

Selain penampilan fisik, yang berbeda dari Jamaah ini adalah tatacara penentuan waktu shalat. Soal penentuan waktu shalat ini, Ustad Lukman mengatakan jamaah An-Nadzir berpedoman pada tatacara Rasul dengan melihat bayangan benda seperti yang diriwatkan ketika Rasul tengah diajarkan oelh malaikan Jibril.

Satu bayangan benda untuk satu dhuhur (4 rakaat), dua bayangan benda untuk ashar (4 rakaat), maghrib ketika mega-mega di utara selatan dan timur sudah turun dan yang tersisa kemerahan di ufuk barat. Ketika ada garis putih melintang Nabi diajarkan shalat isya atau dua pertiga malam dan subuh ketika fajar siddiq muncul.

Karena dhuhur dilakukan diakhir waktu ashar diawal, maghrib diawal dan isya diakhir, maka jamaah An-Nadzir shalat sekitar pukul 16.00 wita. Sementara Ashar diawal waktu sekitar pukul 16.30 wita. Maghrib pukul 19.00 Wita dan Isya pukul 03.00 wita dan selambatnya pukul 04.00 Wita.
"Kesannya seperti satu waktu, tapi sesungguhnya tidak karena waktu shalat itu tetap pada posisi waktu masing-masing,"terang ustad Lukman.

Hal inipun pernah ditanyakan oleh sahabat Rasul. Ketika Rasul ditanya seperti itu, Rasul menjawab "Aku tidak ingin memberatkan ummatku", sehingga nabi melaksanakan tatacara shalat seperti itu. "Karena kami merasa tidak berat maka kami juga melakukan hal yang dicintohkan Rasul,"tukasnya.

Kemudian dipertegas dalam Surah Huud ayat 114 yang berbunyi "Dirikanlah salat pada kedua tepi siang (pagi dan petang), dan pada bagian permulaan malam" dan pada surah Al Israa ayat 78, "Dirikanlah salat pada waktu siang (dhuhur dan ashar), permulaan malam (magrib dan isya), serta salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan malaikat".(herni amir)

Mengenal Perkumpulan Sinomang

Budaya Menabung Untuk Kematian

Kematian adalah hak. Sebab itu, setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. Karenanya, sebagian orang sudah mempersiapkan dengan matang, termasuk prosesi hingga memasuki liang lahat.

Hari sudah beranjak sore. Waktu menunjukkan pukul 16.00 wita. Belasan masyarakat juga baru saja meninggalkan Mesjid usai menunaikan shalat Ashar Berjamaah. Termasuk Dg Labbang imam dusun Biringkaloro Desa Tetebatu Kecamatan Pallangga.

Tapi laki-laki paruh baya itu tidak lantas pulang ke rumah. Disusurinya jalanan kampung berbahan aspal pecah-pecah sambil berjalan kaki memasuki rumah warga satu-persatu.

Rupanya hari itu, jadwal untuk menarik iuran "kematian" dari masyarakat yang masuk dalam keanggotaan Sinomang. Sesuai kesepakatan bersama, setiap orang dikenakan pungutan wajib yang cukup kecil hanya Rp1500 perbulan.

Pungutan itu kelak digunakan untuk membantu jika ada salah satu diantara mereka yang menghembuskan nafas terakhir lebih dahulu. "Uang ini akan dipakai membeli kain kafan dan semua jenis perlengkapannya mayat secara Islam hingga ke liang kubur,"ungkap Dg Labbang.

Tidak jelas kapan tradisi ini mulai berakar. Hanya saja, kebiasaan tersebut sudah berlangsung sejak jaman orang-orang tua dahulu. Apalagi tradisi ini terbukti cukup efektif membantu warga yang kurang mampu.

"Selain sebagai bentuk solidaritas sesama warga, keluarga yang ditinggalpun sudah tidak mengalami kesulitan dalam hal pembiayaan kematian karena semua ditanggung oleh kelompok sinomang,"jelasnya.

Menurut Sari Bulan salah satu warga Bontomarannu, Sinomang dapat diartikan sebagai donasi kematian. Bentuk penyerahannya kepada keluarga yang ditinggalkan bisa beragam. Ada yang berbentuk uang tunai kepada keluarga berduka seperti di wilayahnya, adapula yang langsung berupa perlengkapan mayat. "Tergantung kebiasaan daerah masing-masing, yang jelas intinya saling membantu warga,"paparnya.

Makanya lanjut Sari, tidak mengherankan jika sampai tradisi menabung untuk kematian semacam ini masih berkembang subur di tengah-tengah masyarakat. Bahkan jika disuatu daerah ada perkumpulan sinomang tak satupun warga yang tidak termasuk dalam perkumpulan itu.(herni amir)

8 Kebohongan Ibu Dalam Hidupnya

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Mungkin ada yang belum pernah baca..

Silahkan direnungkan. ...

hasil Repost dari sebelah...

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

Dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia
terpuruk dalam penderitaan yang mendalam,
tetapi kisah ini justru sebaliknya.

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini
justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat
sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
saja, seringkali kekurangan.
Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil
memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah
nak, aku tidak lapar"

---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan.
Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera.

Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan
sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas
sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati
juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada
ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak,
aku tidak suka makan ikan"

---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah adik dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk
menutupi kebutuhan hidup.

Di kala musim hujan tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu
masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan
pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah,
udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan
berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek"

---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai.

Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan
dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat
dibandingkan dengan kasih sayangyang jauh lebih kental.

Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah
nak, aku tidak haus!"

---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan.

Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang
baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik
masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah
melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati
ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak
mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"

----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan adikku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kakakku dan adikku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan
sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu
bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik
uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit"

----------KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
di perusahaan itu.

Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk
menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak
mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa"

----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
ibunda tercinta.

Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani
operasi. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh
kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak
kaku karena sakit yang ditahannya.

Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku
sambil berlinang airmata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku
dalam kondisi seperti ini.

Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku
tidak kesakitan"

----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita?
Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk
berbincang dengan ayah ibu kita?
Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai
beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian.
Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan suami, istri, anak kita, kita pasti lebih
peduli dengan mereka.
Buktinya, kita selalu cemas akan kabar mereka, cemas apakah dia sudah
makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali

lagi........ ......

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di
kemudian hari.

Menelusuri Desa Ballasuka

Potret Kehidupan Komunitas Terisolir Eks Kusta Tiga Kabupaten

Terkucil dan terusir sudah menjadi bagian hidup masyarakat mantan penderita kusta yang bermukim di Desa Ballasuka Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa. Meski demikian, mereka tetap berjuang agar dapat diterima dalam komunitas masyarakat sebagaimana lazimnya.

Menelusuri Desa Ballasuka semua tampak biasa. Matahari pagi yang hangat. Aliran sungai Mamingka dan Balongloe yang jernih mengalir, mempertegas ciri khas sebuah perkampungan yang masih perawan. Hanya saja, yang tidak biasa ketika kita mulai memasuki lebih dalam desa yang berjarak 130 km dari Sungguminasa ini. Sekitar 64 keluarga membentuk sebuah komunitas yang hidup terisolir dari masyarakat desa lainnya. Mereka adalah komunitas eks penyandang kusta.

Seperti daerah terisolir lainnya, untuk mencapai daerah ini tidaklah mudah. Selain jarak tempuh yang jauh dari Sungguminasa Ibu kota Kab Gowa itu, kondisi jalan pun rusak parah. Akibatnya, daerah ini belum terjangkau transportasi umum. Ditambah penerangan yang belum ada, menyebabkan semakin tertutuplah berbagai akses ke komunitas mereka.

Dari penuturan Muh Duppa sang kepala suku, dulu sebelum perkampungan itu terbentuk, warganya hidup berpencar di sepanjang bantaran sungai selama sembilan tahun tanpa dukungan sandang, pangan apalagi papan yang memadai. Sampai akhirnya di tahun 1985, 38 orang pegawai Dinas kesehatan menemukan mereka. "Akhirnya yang terpencar ini saya kumpulkan dan membentuk kampung yang kami diami saat ini,"ungkap Muh Duppa.

Dia mengatakan, keberadaan kaumnya disini karena dua alasan. Ada dengan inisiatif sendiri malu terhadap keluarga, ada pula karena terbuang dari keluarga karena malu atas keberadaan mereka. Daerah yang merupakan wilayah perbatasan Sinjai-Bone-dan Gowa akhirnya menjadi tempat berkumpul yang nyaman bagi penderita penyakit serupa dari tiga kabupaten itu.

Meski telah tersentuh medis, tidak lantas komunitas mereka bisa diterima begitu saja. Sangat sulit meyakinkan masyarakat. Padahal komunitas ini sudah sembuh dan tetap menjalani pengobatan sebulan sekali untuk mencegah kembalinya penyakit itu.

Tanggapan jijik dari masyarakat selalu saja ada. Karena itupula kadang hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan dan menghasilkan uang sepeserpun. Karenanya kenang Dg Duppa, pernah disuatu ketika karena sudah mendesak, mereka terpaksa mencuri di kebun ketela masyarakat untuk menghindari mati kelaparan.

Saat ini, dengan bantuan rumah panggung dari Jepang kehidupan di perkampungan Ballasuka memang jauh lebih baik dari awal terbentuknya. Apalagi dengan penerimaan beberapa orang masyarakat sekitar yang akhirnya menjadi penolong memasarkan hasil bumi dan peternakan seperti sayur-mayur dan telur untuk dijual di pasar tradisional Malino di Kanreapia.

Dari hasil penjualan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka menyisihkan sedikit untuk transportasi pengobatan ke Sungguminasa. Maklum saja, obat untuk komunitas ini hanya tersedia di RSUD Syekh Yusuf.

"Uang itu hanya untuk beli beras. Tapi tetap bersyukur. Kalau kami yang bawa pasti tidak laku. Nah, sisanya kami tabung sedikit-sedikit buat ongkos ke kota yang mahal, Rp150 ribu pulang pergi,"singkatnya.
Sementara itu Bakohumas Dinas Sosial Gowa mengatakan, bahwa komunitas eks kusta di Ballasuka masuk dalam 27 kategori penyandang masalah sosial. Hanya sampai saat ini anggaran rutin untuk mereka tidak tersedia dalam APBD. Komunitas-komunitas seperti ini juga belum tercover secara khusus dalam bantuan provinsi.

"Ada beberapa komunitas seperti itu. Kita berharap semua dapat terdata dan bisa terbantu supaya bisa mendapat tempat yang lebih layak dalam kehidupan bermasyarakat,"harapnya.(herni amir)

Jumat, 05 Desember 2008

Ternyata Ayah Itu Menakjubkan!

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, tapi selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji!

Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan. Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu). Tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan. Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat masakan seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam... walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang dan kamu tidak merasa takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman, karena siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah
Ayah itu murah hati....
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan....

Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. .... Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara... Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. .
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu .... Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak" Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.

Ayah mengatakan ," tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan" Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya.... Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.... Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip.. Seribu adalah uang saku.. Gaji pertamamu terlalu besar untuknya... Ayah tidak suka meneteskan air mata. Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster ... tapi..... ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata : " Kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya.

Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya" Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan:
,"jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: "Jangan cengeng meski kau seorang perempuan, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"
Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.... Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu... Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....
Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Allah SWT, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Jazakallah bil jannah untuk setiap peluh yang kau teteskan, untuk setiap kerut dahimu yang tak sempat kuhitung, untuk setiap jaga sepanjang malam ketika aku sakit dan ketika kau merindukanku, untuk tumis kangkung paling lezat sedunia, untuk tempat duduk terbaik di bahumu yang begitu kekar ketika aku ingin melihat pawai,

untuk tetes "air mata laki-laki " yang begitu mahal ketika kau khawatirkan aku, untuk kepercayaanmu padaku, meski seringkali ku hianati. Tak akan pernah bisa terbalas segalanya, kecuali dengan.......jazakallah bil jannah, " semoga Allah mengganti semuanya dengan syurga, semoga bisa kubayar dengan syurga yang Alloh beri, semoga...... .."

Dan untuk semua yang saat ini sedang merindukan Ayah………….
Ayah itu ternyata menakjubkan!

Template by : kendhin x-template.blogspot.com -Redesign by : ute - blognatugowa.blogspot.com