Minggu, 13 September 2009

Hati Seorang Ayah

Suatu ketika ada seorang anak perempuan yg bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja ia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut,dengan badanya yang mulai membungkuk, disertai suara batuknya ayng khas.

Anak perempuan itu bertanya kepada ayahnya, : "ayah, kenapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kiat membungkuk???" demikian pertanyaannya ketika ayahnya sedang santai di beranda. Si ayah menjawab " Karena aku lelaki "

Anak perempuan itu berkata sendirian "aku tidak mengerti", dengan berkerut kening karena jawaban ayahnya membuat hatinya bingung dan tidak mengerti.

Ayah hanya tersenyum, dipeluk dan dibelainya rambut anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata "Anakku kamu memang belum mengerti tentang lelaki ". Demikian bisik sang ayah yang membuat anaknya bertambah bingung.

Karena perasaan ingin tahu dan ia mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya "Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk? dan sepertinya ayah mengalami demikian tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???"

Ibunya menjawab "Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian".

Hanya itu jawaban si ibu dan anak itupun kemudian tumbuh dan menjadi dewasa, tapi ia tetap masih mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya membungkuk??

Hingga suatu malam ia bermimpi, dan di dalam mimpinya ia seolah-olah ia mendengar suara yg lembut dan kata-katanya terdengar dengan jelas, itu ternyata rangkaian jawaban pertanyaannya selama ini yang selalu ia cari.

"Saat kuciptakan lelaki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga tersebut, dan ia senantiasa akan berusaha menahan setiap ujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh dan terlindungi."

"Kuciptakan bahunya yg kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Kuberi kemauan kepadanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, walaupun seringkali ia mendapat cercaan dari anak-anaknya,"

"Kuberikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya ia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya ia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan terhembus angin, ia relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah disaat semua keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih payahnya."

"Kuberikan kesabaran,ketekunan dan dan kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah. walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya."

"Kuberikan perasaan kuat dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya dan hatinya."

"Padahal perasaannya itu pulalah yang telah memberikan rasa aman disaat anak-anaknya tertidur lelap, serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi sesama saudara."

"Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang,bahkan seringkali ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya."

"Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri,agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi dan saling mengasihi."

"Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang bungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai lelaki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."

"Kuberikan kepada lelaki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang hanya dimiliki oleh lelaki. walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di akhirat."

Terkejut anak dari tidurnya dan segera ia berlari, berlutut dan berdo'a hingga menjelang subuh,setelah itu ia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.

"AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH"

Pria atau wanitakah:Yudhistira Ardy

Salah seorang sahabat dunia maya bertanya penuh selidik, “Mengapa Tuhan menggunakan atribut-atribut maskulin dalam mensifati-Nya serta dalam Firman-firman yang dituliskan.” Sahabat yang lain, tidak kalah kritis. Dengan tegas dia bersikap bahwa karena penggambaran surga sangat maskulin oriented (seperti dianugerahi bidadari), maka dia sangat tidak tertarik dengan kenikmatan surga. Kalaulah dia berbuat baik, semata-mata karena takut akan gambaran neraka yang sangat mengerikan. Bahkan nama bagian Kitab Suci yang dengan tegas feminim pun, tidak cukup menghibur kegundahan akibat nuansa maskulin yang katanya mendominasi.

Apakah dominasi nuansa ke-lelaki-an pada banyak agama-agama besar, menyudutkan kaum wanita? Bagaimana pendapat Anda, wahai buah hati para nabi serta pasangan-pasangan abadi suami-suami terbaik?

---

Ada pendapat mashur yang mengatakan bahwa sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang mulia. Hakikat apa yang tersembunyi dalam pendapat itu, semoga tetaplah menjadi misteri abadi kebudayaan manusia. Yang pasti, wanita adalah simbol dan kenyataan tentang keindahan ciptaan-Nya, sehingga menarik hasrat busuk industri untuk mengeksploitasinya. Lihatlah kontes-kontes ratu kecantikan dunia, regional, negara, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan, atau desa. Bahkan Karang Taruna salah satu RW di Bandung, mengadakan kontes ratu kecantikan tingkat RW pada peringatan 17 Agutus tahun 2009. Ampuni kami Ya Allah.

Jangan berdalih bahwa kecantikan luar-dalam yang dinilai, karena tidak pernah ada dalam sejarah kontes ratu kecantikan, seorang wanita sumbing menjadi pemenangnya, walau semenarik apa kualitas inner-beauty-nya. Berhentilah berkilah panjang lebar tentang absurd-nya definisi pornografi pada RUU, karena kulit yang belang penuh goresan luka tidak pernah dapat terpilih menjadi model majalah pemuas birahi. Untuk kepentingan kapitalisme hiburan dan iklanlah, keindahan wanita idkomersialisasi dan dipublikasikan.

Maaf, inner-beauty itu bukan keindahan, melainkan kemuliaan! Itulah sebabnya seorang pria dapat memiliki inner-beauty juga. Kemuliaan memang dapat dirasakan indah oleh jiwa. Tapi kemuliaan tidak dapat dilihat indah oleh indera mata. Apakah bagi Anda, sudah cukup jelas perbedaan antara keindahan dengan kemuliaan?

---

Pria sangat tertarik dengan keindahan. Wanita juga menyukai keindahan. Pria menikmati keindahan, sedangkan wanita menikmati jadi keindahan itu sendiri. Pria ingin memiliki keindahan yang memang tidak melekat pada dirinya. Wanita menginginkan keindahan itu adalah dirinya sendiri. Pria sangat merindukan kenikmatan surgawi yang indah, sementara wanita ingin menjadi kenikmatan surgawi itu sendiri. Mungkin, bagi wanita bukan keindahan surga yang menarik hatinya melainkan menjadi bagian utama dari keindahan surga itulah yang dicita-citakannya.

Jadi, mungkin kurang tepat sudut pandang yang mengatakan bahwa kelak akan ada bidadara (makhluk sangat indah berjenis kelamin pria) di surga bagi para wanita baik yang belum sempat bertemu dengan belahan jiwanya di dunia. Wanita bukan pesaing pria. Pria bukan pula pesaing wanita. Karena pria tidak bersaing dengan wanita, maka menjadi sangat tidak perlu ada gambaran surga feminim oriented. Karena tidak ada persaingan, maka tidak perlu ada kecemburuan atas nuansa maskulin pada tanda (sign) dan petunjuk-Nya.

Wanita adalah belahan jiwa pria. Pria adalah belahan jiwa wanita. Dimana ada pria, disana ada wanita. Lestarinya keberadaan manusia merupakan bukti tak terbantahkan akan peran yang saling melengkapi, bukan kompetisi, antara wanita dengan pria. Hanya karena Anda mencari nafkah di malam hari, tidak berarti Anda harus membenci siang hari.

Menjadi pria atau wanita, sama berkahnya. Mengapa masih bertanya?

Wanita idaman pria

Teman, bagaimana gambaran kita terhadap kecantikan sejati seorang wanita? Berikut saya sulihkan (secara bebas) 'Beauty Tips' dari Audrey Hepburn yang menurut saya sangat patut kita renungkan bersama, tidak saja oleh para wanita namun juga oleh para pria. Selamat menyimak!

***

Bibir yang indah bukan dilihat dari merahnya warna yang disapukan di atasnya
Melainkan yang selalu menyampaikan tentang kebaikan
Mata yang mempesona bukanlah mata yang dirias dengan seksama
Melainkan yang selalu mampu melihat hal-hal yang baik di dalam setiap orang
Tubuh ramping bukanlah didapat dengan diet terkendali
Melainkan karena senantiasa membagi makanan yang dimiliki kepada orang-orang yang membutuhkan
Rambut indah berkilau bukanlah yang sering berganti cat warna
Melainkan karena membiarkan tangan anak kecil memainkannya sekali setiap hari


Postur idaman bukanlah bagaimana kau mengatur posisi kaki dan tubuhmu ketika berjalan
Postur idaman adalah berjalan dengan pemahaman bahwa kau tidak hidup sendiri

Manusia lebih berharga daripada benda, dan mereka membutuhkan untuk diperhatikan, disayang, diakui, dan dihargai .. karenanya jangan pernah abaikan dan merendahkan seorangpun
Dengan demikian, jika suatu saat kau membutuhkan pertolongan, maka akan selalu ada seseorang berada di sana, .. di dekatmu

Seiring dengan umur yang bertambah, kau akan mendapati bahwa kau memiliki dua tangan,
Satu untuk menolong dirimu sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain

Kecantikan seorang wanita bukan terletak pada baju yang dikenakannya, asesori yang dipakai, atau pada bagaimana ia menyisir rambutnya
Kecantikan sorang wanita terlihat di matanya, karena mata adalah jendela hati, dimana cinta bersembunyi

Kecantikan seorang wanita bukan terletak pada tata riasnya,
Kecantikan sejati seorang wanita tercermin dari dalam jiwanya yaitu perhatian yang diberikannya dengan penuh cinta, ketajaman pengetahuannya, serta kesungguhan hati yang ditampilkannya

***

Berbahagialah dan banggalah Anda sebagai seorang wanita ..
Berbahagialah dan banggalah Anda sebagai seorang pria yang memiliki ibu, saudara, anak, teman yang wanita ..
karena kecantikan seorang wanita akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu ..

Cerita Pak Tani : Yudistira Ardy

Dari kecil saya senang mendengar cerita. Baik lisan maupun tertulis. Dan cerita ini pula sering menjadi bahan ilustrasi saya jika sedang kebagian tugas mengajar.

Tidak tahu kenapa, buat saya selalu saja ada hikmah dari cerita yang saya dengar. Berikut salah satu cerita yang ingin saya share:

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2 nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.

Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu
berkata:

"Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan.

Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata:

"Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu.

Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan" . Maka orang2 seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung", "sial", dan sebagainya.

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti.

Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain. Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya itu. . . . karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu (di).


" Hadapi badai kehidupan sebesar apapun , Tuhan tahu kemampuan kita.

Kapal hebat diciptakan bukan hanya untuk disandarkan di dermaga saja ".

Tahta Untuk Sang Putri

(Author Unknown)

Seorang ayah, kebetulan pengusaha kaya multi-usaha, menghadapi soal yang amat pelik. Siapakah yang harus dipilihnya menjadi President & CEO menggantikan dirinya memimpin kerajaan bisnisnya yang sudah dibangun susah payah lebih dari setengah abad?

Kini usianya sudah berkepala tujuh dan penyakit-penyakit tua sudah mulai menggerogoti dirinya. Ia tahu sebentar lagi dirinya akan mengikuti jejak nenek-moyangnya menuju lorong hidup manusia fana.

Anaknya tiga orang. Si sulung amat cerdas, meraih MSc. dan MBA luar negeri, ia berselera canggih, senang glamour, ambisius, dan punya pergaulan yang luas di kalangan jet set. Cuma si ayah cukup khawatir karena si sulung ini punya bakat bercumbu dengan bahaya seperti (konon) keluarga Kennedy. Naluri judinya gede, dan niat curangnya pun cukup kuat. Singkatnya, ia cerdas, kreatif, namun lihai dan licin.

Si tengah, lebih hebat lagi. Bergelar PhD. bidang kimia dari universitas beken di Amerika, ia lulus dengan predikat magna cum laude. Papernya bertebaran di jurnal-jurnal internasional. Bangga sekali hati si ayah yang cuma lulus SMP zaman Jepang. Dia dosen dan peneliti. Dan di perusahaan ayahnya dia menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan. Tetapi menjadi CEO, ia terlalu akademis.Kurang cocok dengan bisnis mereka yang kini berspektrum sangat lebar.

Si bungsu, satu-satunya perempuan, cuma lulus S1 dalam negeri.Meskipun sejak lima tahun terakhir ia bergabung dengan usaha ayahnya sebagai Direktur Grup Konsumer, tetapi ia memulai karirnya di perusahaan asing sebagai wiraniaga (marketing executive). Ia merangkak dari bawah hingga 15 tahun kemudian bisa mencapai posisi General Manager. Otaknya kalah brilian dibanding kedua kakaknya.
Meskipun cenderung hemat berkata-kata, namun ia menunjukkan bakat memimpin yang baik. Ia mampu mendengar dengan intens. Berbagai pendapat dan gagasan bisa diolahnya dengan dalam.Gaya hidupnya biasa saja. Ia disenangi sekaligus disegani orang karena sikapnya yang fair, jujur, dan mampu merakyat dengan para bawahannya.

Nah, jika Anda adalah konsultan independen, siapakah pilihan Anda menggantikan sang patriarch menjadi President & CEO?
Saya bertaruh, sebagian besar Anda akan menominasikan si bungsu.
Dan si ayah juga demikian. Masalah ini menjadi pelik, karena menurut adat-istiadat, si sulunglah pewaris takhta. Dan, ia sangat berambisi untuk itu. Sedang si bungsu, selain paling buncit, perempuan lagi. Jadi ia kalah status, gelar dan gender.

Bagaimana jalan keluarnya?

Konsultan angkat tangan.

Rujukan buku teks tidak ada. Sang patriarch akhirnya hanya bisa mengandalkan wibawa dan hikmatnya sebagai ayah. Lalu dipanggilnya ketiga anaknya.

Dibentangkannya persoalan secara gamblang. Diuraikannya plus-minus
setiap anaknya. Dianalisisnya kemungkinan sukses masing-masing memimpin grup usaha itu menuju milenium ketiga.

Dialog pun dimulai. Dan si ayah segera maklum, dead lock akan terjadi.
"Sudahlah, aku akan memutuskan sendiri siapa penggantiku, " kata orangtua itu akhirnya. Ketiganya menurut.
Seminggu kemudian, si ayah datang dengan sebuah ujian.
"Barangsiapa bisa mengisi ruang ini sepenuh-penuhnya, maka dialah penggantiku, " katanya sambil menunjuk ruang rapat yang cuma terisi empat kursi dan sebuah meja bundar. "Budget maksimum Rp1 juta," tambahnya lagi.

Kesempatan pertama jatuh pada si sulung. Enteng, pikirnya.
Besoknya, dipenuhinya ruangan itu dengan cacahan kertas berkarung-karung. Dan memang ruangan itu menjadi padat.
"Bagus, besok giliranmu," kata si ayah kepada anak keduanya.
Duapuluh empat jam kemudian, ruangan itu pun dipenuhinya dengan butiran styro- foam yang diperolehnya dengan menghancurkan bekas-bekas packaging.
"Oke, besok giliranmu," kata sang patriarch menunjuk putrinya.
Esoknya, ketika acara inspeksi dimulai, ternyata ruangan masih kosong.
"Lho, kok kosong?" tanya ketiganya hampir serempak. Sang putri diam saja. Dimatikannya saklar lampu. Dari sakunya dia keluarkan sebatang lilin. Ditaruhnya di atas meja.
Lalu disulutnya dengan sebatang korek api.
"Lihat, ruangan ini penuh dengan terang. Silahkan dinilai, apakah ada celah kosong tak tersinari," katanya kalem.
Tak terbantah siapa pun, dia dinyatakan menang dan sang putri pun berhak menduduki kursi tertinggi. Problem solved.

Kualitas yang ditunjukkan sang ayah dan putrinya adalah apa yang saya sebut sebagai hikmat. Ciri utama orang berhikmat (wise person) ialah kemampuan memecahkan masalah secara genuine dan memuaskan. Ini selaras dengan Jerry Pino yang merumuskan hikmat sebagai kemampuan membuat the best decision at any given situation.

Pintar, di pihak lain, adalah kemampuan mencerna dan mengolah informasi secara cepat. Ciri-cirinya, rasional, metodik, linier, dan analitik. Kepintaran umumnya diperoleh dengan olah otak sampai botak.
Dari dulu botak memang ciri orang pintar.

Tetapi hikmat (wisdom) tidak hanya memerlukan olah otak tetapi terutama olah hati. Jarang kita sadari, hati kita sebenarnya bisa berpikir. Dalam tradisi literatur kuno, terutama kitab-kitab suci, hati adalah lokasi kebijaksanaan, hikmat dan kepandaian. Lebih spesifik, hati adalah access point kita kepada the higher knowledge, yakni kepada Tuhan sendiri.

Dalam arti ini, orang bijak selalu berkonotasi orang alim dan saleh.
Kini, ketika rasionalisme warisan Descartes dan Immanuel Kant menjadi panglima, kebijaksanaan yang berasal dari hati (nurani atau suara hati) cenderung dinomorduakan. Yang utama adalah kepala. Dunia politik, bisnis dan kemasyarakatan kita kemudian didominasi oleh para pakar dan teknokrat bergelar master, doktor, dan profesor.

Jumat, 11 September 2009

Bila Seorang Ibu Boleh Memilih

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu, maka ibu akan memilih mengandungmu
Karena dengan mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak...
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu, maka ibu memilih berjuang melahirkanmu. Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga.

Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua.

Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun.

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia Saat itulah...saat paling membahagiakan.
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu. Maka ibu memilih menyusuimu, Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu, Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan


Anakku...

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...

Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana Maka maafkanlah Nak...

Maafkan ibu...
Maafkan ibu...

Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...

Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak...

Engkau selalu menjadi belahan nyawa ibu..

Template by : kendhin x-template.blogspot.com -Redesign by : ute - blognatugowa.blogspot.com