Jumat, 14 Agustus 2009

Dinner Bersama PM Malaysia



Makan malam bersama PM Malaysia? Di Istana Negara Malaysia? Kesempatan langka yang luar biasa menyenangkan. Alhamdulillah karena saya ada di SINDO, karena saya di tugaskan di kampong halaman saya KabGowa, jadilah saya berangkat dengan dua orang rekan lainnya sesama wartawan ke Malaysia.

Sepanjang hidup saya, tak sekalipun saya menginjakkan kaki di istana kepresidenan. apalagi makan malam dengan kepala Negara. Jangankan dengan kepala pemerintahan Malaysia dengan SBY saja, aduh nggak janji deh…

Pengalaman lucu terjadi. Karena kami tamu sang PM harus menyesuaikan jadwal makan malam dengan Malaysia. Kebayang gak harus makan malam jam 9 malam. Laaaaaaaaapaaaaaaaaaar kale. Akhirnya tamu berinisiatif sendiri menyantap makan malam. Daripada pingsan di jamuan itu, lebih malu-maluin lagikan??? siapa coba yang mau bertanggungjawab. Dato??? Sekali lagi nggak janji deh...

Memang matahari di Malaysia terbenamnya lumayan lama. waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 waktu Malaysia, hari masih saja terang. Saat itu tiga buah bus besar yang membawa 52 orang dari Kab Gowa di Kuala Lumpur melaju pasti dari hotel bintang lima Sari Pasific tempat rombongan dari Kab Gowa menuju kawasan Putra Jaya , tempat berdirinya rumah jabatan perdana Menteri Malaysia yang belum lama dilantik, Dato'
Seri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak.

Jarak 25 km dari hotel bintang lima di kawasan PWTC ke kawasan pusat pemerintahan di negeri jiran itu tidak menyurutkan semangat rombongan untuk bertemu langsung dan menikmati makan malam bersama Perdana Menteri Malaysia

Tidak ada proses protokoler panjang yang menjemput. Begitupun dengan detektor yang selalu harus dilalui tamu-tamu yang berkunjung ke kediaman Dato’ Najib. Saat Bus tiba dalam Timbalan (rumah jabatan) PM Malaysia, Bus hanya diberhentikan oleh dua orang penjaga di salah satu pos untuk memastikan apakah tamu yang datang itu dari Kab Gowa, daerah asal leluhur Dato’ Majid.

Para tamu kemudian dibagi dua jalur. Satu ruangan khusus bagi kaum lelaki, sementara satu ruangan lagi untuk kaum perempuan. Suasana kekeluargaan begitu terasa. Kepala rumah tangga mempersilahkan masuk. Begitupula dengan para pekerja di Timbalan yang masih memiliki hubungan kekeberatan dengan Sulsel langsung mendekat dan berbincang
hangat.

Sebelum jamuan makan malam digelar, pukul 19.30 Dato dan para tamu melakukan sholat magrib berjamaah. Suasana islami pun mengalir syahdu dalam ruangan. Puji-pujian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya menggema memenuhi ruangan. Senandung Salawat tak henti dikumandangkan dalam acara Majelis Doa Selamat sebagai bentuk Syukuran atas pengangkatan Dato sebagai Pedana Menteri.

Selepas Shalat Isya pukul 20.30, akhirnya jamuan pun dimulai. Selain makanan internasional, tamu dijamu makanan tradisional Sulsel seperti ikan teri asin, telur asin, lontong pecel, dan sambel terasi. Tidak ketinggalan kue lopis sebagai penutup.

Kami juga diberi souvenir berupa Al Quran buatan Malaysia dan sarungbatik asal pekalongan. Gila ya.. batik jawa di hadiahkan kepada orang Indonesia.

Dato Najib adalah cucu Sultan Abdul Jalil Raja Gowa ke 19 yang merupakan anak Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke 16. Memang seseorang tidak akan pernah lepas dengan masa lalu. Sebab masa lalu adalah sebuah keniscayaan. Setinggi apapun jabatan, sejauh manapun dia berada, tanah leluhur adalah potret identitas diri.

Malaysia 14 mei 2009

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com -Redesign by : ute - blognatugowa.blogspot.com